kali ini romantisme hujan membawaku berlari-lari kecil di depan kedutaan besar thailand di orchard
Ah, melintasi batas-batas negara. Sebuah janji petualangan yang selalu memikat. Bayangkan betapa memikatnya, bertemu dengan manusia-manusia baru, dengan adat-kebiasaan asing bagi saya (dan saya asing bagi mereka), dan tempat-tempat baru.
Wuih…
Nah, dengan harapan membuncah seperti itulah saya pergi ke Singapura. Negeri Jiran yang sarat dengan denda. Kenyataannya?
Hujan asik saja mengguyur sejak pesawat kami mendarat hingga malam hari di Singapura. Habiskah pengalaman pertama saya ke luar negeri dengan terkurung di kamar hotel, flipping channel dan melamun tak jelas?
Untungnya saya masih memberanikan diri untuk menembus hujan. Itu setelah menunggu berjam-jam dari kedatangan (sekitar 10.30 waktu setempat) sampai jam 15.30-an.
Walhasil saya berlari-lari kecil sepanjang Orchard. Mencicipi naik MRT/Subway yang masya allah rapinya. Nyembul di Chinatown sejenak (masih hujan), lalu ke Raffless (hujan juga).
Akhirnya pulang sekitar 19.30-an. Masih dengan berlari-lari kecil. Berbasah-basahan. Menyomot SubWay (sandwich) dan menyantapnya di kamar.
Yah. Lumayanlah… mungkin lain kali akan lebih beruntung π
Hujan kenangan masih aja nyembul walau di negeri Jiran??Ha..ha, masih setia menimba kenangan, Bung? ;p
kenangan.. ditimba atau tidak.. pasti mampir juga ke diri kita Bung! hehehe
Well, seinget gue, selama menikmati blog Bung Wicak, baru kali ini ia memperlihatkan “Sihir Hujan”-nya. Memang romantis. π