Membaca Teks Klasik

Sebagian 'intelektualis' punya fetish pada karya klasik. "Hey, Bung! Sudah kau baca Jung?" "Nietzsche! Nietzsche! Nietzsche!" "Sebelum baca Art of War, ga usah sok jadi entrepreneur deh!" Seakan-akan karya yang layak dibaca hanya yang klasik-klasik saja. Di sisi lain, ada juga yang begitu fanatik pada yang terbaru. "Masih baca Sapiens? Ah, sekarang kan 21 lessons … Lanjutkan membaca Membaca Teks Klasik

Ribut, Rusuh, Manja

Kucing yang sering main di rumah kami bukan kucing yang ‘baik’. Ia memang kucing jalanan. Kalau tidak ada yang melihat, ya ia akan menggondol makanan dari atas meja. Tapi, perilakunya juga cukup menggemaskan. Kadang bermanja-manja minta dikasih makan dengan menggosokkan kepalanya ke kaki. Kadang ikut duduk di sofa, saat saya sedang nonton film, seakan ikut … Lanjutkan membaca Ribut, Rusuh, Manja

Don’t Try To Be Funny

Dalam rangka belajar. Belakangan ini saya sempatkan diri untuk belajar komedi. Mungkin, siapa tahu, muncul keberanian untuk menulis komedi. Tidak pun, tidak jadi masalah harusnya. Karena yang penting adalah saya mau menulis lagi. Ini jadi momok besar buat saya, entah sudah berapa tahun ini rasanya saya tidak lagi prolific. Tidak lagi rajin dan giat berkarya. … Lanjutkan membaca Don’t Try To Be Funny